SIMALUNGUN - PT PLN (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan yang menguasai kemanfaatan energi kelistrikan untuk kepentingan masyarakat secara nasional, memiliki jargon AKHLAK yang sebelumnya telah digagas oleh Kementerian BUMN.
Menurut, kalangan publik sebagai perusahaan jasa layanan kelistrikan milik negara, AKHLAK memiliki filosofi yang sangat baik. Namun, faktualnya bertolak belakang dengan kinerja Manajemen PT PLN ULP Lima Puluh, Kabupaten Barubara.
Hal ini diungkapkan, Ketua LSM Peduli Anak Bangsa Kabupaten Simalungun menyikapi keluhan masyarakat selaku pelanggan PLN saat ditemui di seputaran Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Jumat (01/11/2024), sekira pukul 09.00 WIB.
"Tidak merespon keluhan masyarakat selaku pelanggannya, artinya Manajemen PT PLN ULP Lima Puluh tidak mengimplementasikan core values AKHLAK sebagai pedoman seluruh elemen perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan sehari - hari, " ujar WH. Butarbutar.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Taopaz Juanda
|
Selain itu, lanjut WH Butarbutar menerangkan, sepatutnya, fokus pada kemampuan petugas PLN dalam berinteraksi langsung kepada pelanggan yang dipercaya dapat sejalan lurus dengan kepercayaan masyarakat dan membangun reputasi perusahaan.
"Petugas PLN melakukan kegiatan rutin dalam penugasan dan seharusnya skill setiap petugas pelayanan pelanggannya semakin baik. Malah reputasi Manajemen PLN dituding bobrok, " tegas Ketua LSM Peduli Anak Bangsa Kabupaten Simalungun.
Selaku pimpinan perusahaan milik negara, kata WH Butarbutar lebih lanjut, sangat menyesalkan sikap dan prilaku Manajer ULP Lima Puluh berinisial YP tersebut dan Ketua LSM Peduli Anak Bangsa Kabupaten Simalungun menghimbau agar kinerjanya dievaluasi.
"Dalam menyikapi keluhan masyarakat sebagai pelanggannya terkesan low profile dan sepatutnya, Board Of Management PT PLN melakukan evaluasi terhadapnya atau bila perlu dicopot dari jabatannya, " tandas WH Butarbutar.
Sementara, Manajer PLN ULP Batubara berinisial YP saat dihubungi melalui pesan percakapan selularnya, bukannya merespon atau menanggapi informasi keluhan pelanggannya.
Malah, YP terkesan bungkam hingga rilis berita ini dilansir ke publik dan untuk keperluan konfirmasi, sangat disesalkan nomor kontak awak media ini telah diblokir.
Terpisah, Manager PT PLN (Persero) UP3 Pematang Siantar, Hasudungan Siahaan belum dapat dikonfirmasi awak media ini dan hingga rilis berita ini dilansir ke publik masih berupaya.
Diberitakan sebelumnya, tentang masyarakat yang berkeluh kesah terhadap kinerja PT PLN ULP Lima Puluh yang berkantor di Kabupaten Batubara, terkait buruknya layanan kelistrikan.
Pemadaman listrik kerap terjadi dan berdampak pada aktivitas perekonomian masyarakat, terlebih bagi pelanggan yang berada di pelosok pedesaan.
Pasalnya, PT PLN ULP Lima Puluh tanpa pemberitahuan belakangan ini pemadaman arus listrik kerap terjadi. Bahkan, dalam sehari pemadaman terjadi lebih dari sekali.
Informasi diungkapkan, pria berinisiial A, warga Dusun Sei Lompong, Huta III, Nagori Riah Naposo, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Selasa (29/10/2024), sekira pukul 20.43 WIB.
"Desa kami, Lae... Kalau listrik padam, pihak PLN tidak tanggap dan selalu lamban petugasnya datang, " sebut A melalui pesan percakapan selularnya.
Kemudian, A menuturkan, tanpa pemberitahuan pemadaman ini kerap terjadi dan kondisi ini, berulang kali. Sementara, warga menunggu dalam gelap hingga berjam-jam lamanya.
"Seperti yang terjadi pada malam ini, sejak tadi siang sekira pukul 15.00 WIB pemadaman terjadi hingga jam 20.00 WIB, tidak ada tanda kehidupannya, " sesal A dalam pesan tertulisnya.
Kemudian, Ia menambahkan, kinerja perusahaan berplat merah ini sangat menyusahkan pelanggan, karena pemadaman pada malam hari, akan menyulitkan anak-anak berlajar.
"Akibat listrik padam, anak-anak yang mengerjakan tugas sekolahnya kesulitan dan hal ini tidak dapat ditoleransi lagi, " tegasnya.